Beberapa waktu lalu di social media ramai dengan
gambar-gambar permaianan tradisional yang mulai langka peminatnya. Bahkan bisa
dikatakan hampir punah. Ada juga kegiatan maupun jajanan masa silam yang bikin
kangen masa kanak-kanak dulu. Kemudian menjadi ramai setelah beberapa gambar
itu diberi keterangan tulisan menjadi meme yang sangat banyak di share. Salah satunya
berbunyi “jika kalian bermain ini, maka masa kecil kamu bahagia”.
Ada pula yang mengklaim bahwa generasi itu lebih bahagia
dibandingkan dengan generasi sekarang yang hanya bermain gadget. Tapi apakah
mereka sadar bahwa anak-anak sekarang siapakah orangtuanya, kita bukan? Generasi
dulu yang bahagia. Siapakah yang memberikan gadget pada anak dengan alas an supaya
bisa “diam”?
Anak-anak kita sekarang pun berhak bahagia,kan? Bagaimana? Biarkan
mereka tumbuh dengan masanya. Jika kalian merasa kalian bisa bahagia dengan
permainan-permaianan itu kenapa tidak kalian ajarkan anak-anak kalian. Kumpulkan
teman-temannya, ajari engklek, gobag sodor, petak umpet, ularnaga, dll. Pilih mana
mobil dengan remote controle atau mobil dari bambu dengan roda sandal jepit? Mendampingi
dan ikut bermain bersama anak nyatanya berpengaruh besar pada kedekatan
orangtua dan anak.
Lintang dan mobil tamiya versi dia
Seberapa lama kita meluangkan waktu menemani anak-anak kita
bermain, membuat mainan bersama?
Lintang, anak saya, generasi sekarang, beruntung tinggal di
desa yang notabene permainan masih menjadi musim . dia bisa melihat anak-anak
bermain kelereng, petak umpet, main tali maupun boi-boinan. Mobil dengan roda
sandal jepit masih popular. Terkadang dia pun bersemangat memungut barang bekas
minta dibuatkan mainan sederhana.
Bukan seberapa mahal mainanmu, tapi seberapa kamu menikmati permainanmu.
Sudahkah kita bermain dengan anak hari ini?
Selamat Hari Anak Nasional
Semoga anak-anak kita menjadi anak-anak yang bahagia.
